Foto ku

Foto ku
Narsis gak?

Kamis, 29 Juli 2010

Kecil Tapi BESAR

Adalah seorang nenek yang bertanya kepada cucunya,
" Nak besok kamu kalau sudah besar mau jadi apa?" tanya Nenek tua renta itu
" Aku ingin jadi .... em.. jadi apa ya? " Jawab cucu bingung.
" Kok malah bingung ? " tanya Nenek itu kembali
" Aku ingin jadi cucu nenek saja!!" Jawab si Cucu sambil tersenyum
Mendengar jawaban cucunya Nenek bangga tapi bingung.
" Kok pengen jadi cucu nenek?, kan sudah jadi cucu nenek!!" Tanya nenek itu kembali.
" Kalau mau jadi anak, memangnya aku anak siapa? aku belum pernah lihat Ibu atau Bapak" jawabnya
" Oh cucuku, sayang sini Nak (memeluk tubuh sang cucu) jangan sedih ya kan ada nenek, nenek selalu ada buat kamu, apa yang kamu minta pasti nenek turuti ya...." sang nenek berusaha membesarkan hati cucunya.
" Memangnya Ibu sama Bapak kemana Nek? " tanya cucu
" Bapakmu entah dimana sekarang, ia meninggalkan Ibumu yang sedang mengandung kamu, ia ingin pergi mencari kerja untuk kamu, kalau Ibu kamu sudah meninggal saat melahirkan kamu, jadi sekarang Nenek yang merawat kamu" jawab Nenek sambil menahan air mata
" Nek,.. nenek jangan sedih kan ada aku di sini..!! Aku gak bakal pergi seperti ayah kok nek..!! kata si cucu
" iya.. nenek tau kok" kata nenek

Setelah beberapa waktu berlalu si cucu laki - laki yang bernama Bayu ini masuk sekolah di Sekolah Dasar. Suatu hari dikelasnya Ibu Guru meminta semua anak bercerita tentang Ayah dan Ibu mereka.
" Bayu sekarang giliran kamu ya " kata Bu guru
" Iya bu" jawab Bayu sambil berjalan ke depan kelas
" Em Bayu tidak bisa cerita banyak tentang Bapak ataupun Ibu, karena Bapak saya pergi sebelum saya lahir untuk mencari pekerjaan, dan sampai saat ini saya belum pernah lihat ayah saya!. Kalau Ibu saya, em... dia meninggal ketika melahirkan saya, sekarang saya tinggal dengan nenek saya. Kata nenek, walau saya tidak punya Bapak atau Ibu tapi saya masih punya Nenek. Nenek saya hebat, dia menyekolahkan saya, dia memberi saya makan, kadang nenek saya juga membelikan baju, ya biar baju yang gak baru tapi saya suka sekali.! Nenek saya ya Ibu saya, Ya Bapak saya.! Nenek saya juga pahlawan yang terkuat untuk saya. Sudah Bu!" Bayu menutup ceritanya
" Tepuk tangan buat Bayu anak - anak" kata Ibu guru
" Kalau cita - cita kamu apa Bayu?" tanya Bu guru kembali
" Cita-cita Bayu, bayu pengen membelikan nenek Bayu baju, karena nenek hanya punya dua baju, kasihan nenek!" jawab Bayu
" Hanya itu? " tanya bu Guru
" Em apa lagi ya... (kata Bayu pelan), em Bayu ingin makan ayam goreng dengan nenek, karena Bayu dan Nenek belum pernah makan ayam goreng" jawab Bayu kembali

Itulah yang selalu menjadi motivasi seorang Bayu untuk membahagiakan Neneknya yang merawatnya sejak ia lahir hingga dewasa. Tahun berganti tahun, Bayu pun sudah duduk di bangku perkuliahan atas biaya sendiri dengan di bantu beasiswa yang ia dapat. Ketika ia Wisuda dengan bangga ia mengajak neneknya untuk turut hadir di wisuda tersebut. Ketika diumumkan wisudanya, Bayu tercatat sebagai mahasiswa termuda, tercepat dan terbaik di kampusnya. Dengan bangga neneknya tersenyum dan mencium kening Bayu, Bayu pun maju untuk menerima penghargaan dan menyampaikan pidato yang singkat di podium.
" Terima kasih untuk semua pendidikannya, Bayu ingin menyampaikan terima kasih yang luar biasa untuk pahlawan yang tak tertandingi, pahlawan ku, pahlawan yang merawatku, ia yang ikut tersenyum ketika aku tersenyum, dan pahlawan yang menangis ketika aku menangis. Ia yang selalu berjuang untukku, Nenekku yang tersayang bayu disini untuk nenek, dan keberhasilan ini untuk Nenek. Terima kasih Nenekku" kata Bayu sambil terbata bata tak kuasa menahan haru.
Sang Nenek pun berdiri dari tempat duduknya, dengan di bantu kaki ketiganya, ia berjalan penuh haru, menangis memeluk cucunya. Seluruh peserta wisuda pun berdiri dan memberi tepuk tangan yang tak pernah Bayu dan Nenek duga.

Setelah lulus Bayu mendapat pekerjaan sebagai seorang guru, suatu hari sepulang dari mengajar ia pergi ke pasar, ia ingin mewujudkan impiannya yaitu membelikan baju untuk nenek dan ayam goreng. Setibanya di rumah ia menunjukkan apa yang ia beli dan memberikan kepada neneknya. Dengan baju baru kemudian nenek dan Bayu makan ayam goreng yang ia beli. Hari itu hari yang terindah bagi Bayu karena mampu memberikan barang yang menjadi cita - citanya sejak kecil.
Keesokan harinya Bayu berpamitan kepada sang nenek untuk pergi mengajar, namun entah kenapa nenek masih tertidur pulas, Bayu membangunkannya, namun nenek tak kunjung bangun juga.
" Nek ayo bangun, udah siang Bayu mau pergi mengajar" Kata Bayu sambil membangunkan Nenek.
" Nek, Nenek... Nek Bangun Nek!" suara Bayu mulai terdengar terbata - bata
" Nek, Nenek" Suara Bayu pun semakin keras.
Kemudian ia periksa denyut nadi sang Nenek, seketika itu pula Bayu mendapati neneknya telah meninggal, Bayu menangis, berteriak sekeras mungkin, ia memanggil sang nenek namun tak ada jawaban darinya.
Akhirnya Bayu sadar bahwa neneknya telah tiada!. Kini Bayu sendiri, tak ada sanak saudara yang menemaninya. Ia berjuang dan mengabdikan dirinya sebagai seorang Guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar